Baca Juga
Baru-baru ini, seorang bayi yang baru lahir menjadi perhatian public. Bagaimana tidak? bayi tersebut merupakan bayi pertama yang terlahir dengan 3 orang tua kandung yaitu terdiri dari DNA ayah, ibu dan ibu pendonor.
Dikutip dari okezone, teknologi yang digunakan dilakukan oleh John Zhang dan timnya dari New Hope Fertility Center , New York. Kelahiran bayi tersebut dinilai sebagai salah satu prestasi dan kemajuan dalam bidang kesehatan. Teknik sulit itu sengaja dilakukan untuk mencegah kelahiran bayi dengan penyakit bawaan Leigh Syndrome.
Leigh Syndrome sendiri merupakan ditemukan pada satu dari 40.000 kelahiran. Penderitanya akan mengalami penurunan gerak dan masalah mental secara berkala. Kebanyakan dari mereka akan meninggal pada dua atau tiga tahun lantaran penurunan kemampuan gerak juga membuat sistem pernapasan gagal bekerja.
Zhang mengagas teknik ini lantaran menemukan orangtua yang berkonsultasi padanya memiliki potensi untuk melahirkan bayi dengan Leigh Syndrome. Demi membantu mereka, ia bahkan harus terbang ke Meksiko, lantaran teknik ini masih belum diizinkan di Amerika Serikat.
Di Meksiko ia melalukan proses perbaikan sel telur. Sel telur ibu diambil kemudian dipindahkan ke sel telur baru dari donor. Inti sel telur donor sendiri dibuang. Kemudian sel telur baru yang sehat dari donor dibuahi lewat fertilisasi in vitro.
Proses itu menghasilkan lima embrio, satu yang paling sehat kemudian ditanamkan di rahim ibu. Sembilan bulan kemudian lahir bayi dengan tiga orangtua pertama di dunia, 99,9 persen DNA bayi itu berasal dari ayah ibunya dan 01,1 persen dari ibu pendonor.
Meski dianggap sebagai kemajuan baru, tapi ternyata banyak menimbulkan kontroversi. Pasalnya, teknologi itu dianggap tidak beretika. Sejumlah ilmuwan bahkan menilai jika proses ini tidak bertanggung jawab dan memungkinkan ada kegagalan.
sumber : http://www.wajibbaca.com/2017/03/jadi-perhatian-publik-bayi-ini-ternyata.html
Dikutip dari okezone, teknologi yang digunakan dilakukan oleh John Zhang dan timnya dari New Hope Fertility Center , New York. Kelahiran bayi tersebut dinilai sebagai salah satu prestasi dan kemajuan dalam bidang kesehatan. Teknik sulit itu sengaja dilakukan untuk mencegah kelahiran bayi dengan penyakit bawaan Leigh Syndrome.
Leigh Syndrome sendiri merupakan ditemukan pada satu dari 40.000 kelahiran. Penderitanya akan mengalami penurunan gerak dan masalah mental secara berkala. Kebanyakan dari mereka akan meninggal pada dua atau tiga tahun lantaran penurunan kemampuan gerak juga membuat sistem pernapasan gagal bekerja.
Zhang mengagas teknik ini lantaran menemukan orangtua yang berkonsultasi padanya memiliki potensi untuk melahirkan bayi dengan Leigh Syndrome. Demi membantu mereka, ia bahkan harus terbang ke Meksiko, lantaran teknik ini masih belum diizinkan di Amerika Serikat.
Di Meksiko ia melalukan proses perbaikan sel telur. Sel telur ibu diambil kemudian dipindahkan ke sel telur baru dari donor. Inti sel telur donor sendiri dibuang. Kemudian sel telur baru yang sehat dari donor dibuahi lewat fertilisasi in vitro.
Proses itu menghasilkan lima embrio, satu yang paling sehat kemudian ditanamkan di rahim ibu. Sembilan bulan kemudian lahir bayi dengan tiga orangtua pertama di dunia, 99,9 persen DNA bayi itu berasal dari ayah ibunya dan 01,1 persen dari ibu pendonor.
Meski dianggap sebagai kemajuan baru, tapi ternyata banyak menimbulkan kontroversi. Pasalnya, teknologi itu dianggap tidak beretika. Sejumlah ilmuwan bahkan menilai jika proses ini tidak bertanggung jawab dan memungkinkan ada kegagalan.
sumber : http://www.wajibbaca.com/2017/03/jadi-perhatian-publik-bayi-ini-ternyata.html