Baca Juga
Selama berlangsungnya ajang latihan Rimpac pada Juli lalu, salah satu dari dua Rudal RIM-66 ditembakkan dari kapal perusak King Sejong yang dilengkapi Sistem tempur AEGIS. hal tersebut merupakan pertama kalinya bagi Militer Korsel diajang tersebut.
Dalam uji tembak rudal lain di tahun 2015, dari 9 Rudal yang di tembakan, hanya 5 yang mengenai sasaran, sedang 4 lainnya meleset. hal tersebut menunjukkan adanya penurunan akurasi peluru kendali dari angka 94,4 persen pada tahun 2014 ke angka 55,6 persen pada tahun ini. Sebagai perbandingan uji tembak Rudal yang dilakukan pada tahun 2014, dari 18 tembakan yang dilepas hanya 1 yang meleset. sedangkan pada tahun 2013, dari 11 tembakan, 10 diantaranya tepat mengenai sasaran. Lebih khusus lagi, Rudal jelajah Anti-Kapal SSM-700K Haeseong bahkan tercebur kelaut sebelum mencapai sasarannya pada saat latihan di bulan Mei 2016.
Hal ini ditenggarai akibat peralatan militer yang sudah kadaluarsa alias sudah melewati umur masa pakai sehingga menimbulkan kekhawatiran Pemerintah Korsel atas kemampuan dari Sistem Komando dan Sistem Kendali Rudal yang menunjukkan penurunan akurasi yang signifikan.
Sebanyak 47% Peralatan Hardware dari Sistem Komando dan Sistem Networking Control milik militer Korsel sudah digunakan selama lebih dari tujuh tahun. Pihak Parlemen Korsel-pun mendesak Pemerintah agar menyediakan anggaran lebih untuk pengecekan dan pemeriksaan Stabilitas keseluruhan Sistem sehingga memastikan pihak militer siap tempur kapan saja.
Dari 499 Tactical C4I Server Sistem Intelijen yang dioperasikan militer, 492 diantaranya telah digunakan selama lebih dari enam tahun, yang merupakan standar rentang masa pakai peralatan dalam militer. Keseluruhan dari 1.600 item perangkat keras dari Sistem Networking sudah melebihi masa pakai tujuh tahun, sedangkan 3.139 dari 9.174 peralatan Laptop Militer telah digunakan selama lebih dari enam tahun yang merupakan rentang waktu penggunaan yang dianjurkan.
Sebuah pelajaran berharga yang dapat dipetik hikmahnya bahwa peralatan yang sudah kadaluarsa dapat menyebabkan hambatan dalam berbagi informasi, bahkan menyebabkan seluruh server mengalami crash.
Militer Korsel dijadwalkan akan melakukan pergantian server ATCIS yang sudah usang pada tahun 2018 mendatang, namun hal ini berarti masih akan digunakannya beberapa server Kadaluarsa sampai proyek selesai pada 2022.