Baca Juga
Bell Helicopters pada 22 September yang lalu mengumumkan sebuah model drone tiltrotor terbarunya. Drone tersebut merupakan pesanan antisipasi dari Korps Marinir AS (USMC) yang diketahui sedang membutuhkan pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle) bersenjata. UAV ini nantinya akan bermarkas di kapal-kapal marinir.
Wakil Presiden Bell Helicopters untuk urusan sistem tiltrotor, Vince Tobin, mengumumkan model drone bersenjata yang diberi nama V-247 Vigilant tersebut dalam acara National Press Club di Washington DC. Drone tersebut akan memenuhi kebutuhan marinir AS yang tertuang dalam rencana Marine Aviation Flight Plan.
Tobin mengatakan pihaknya belum menyadari adanya kebutuhan Marinir AS untuk mengadakan pembelian alutsista serupa. Namun ia berharap teknologi yang sudah mereka rancang “berpotensi untuk menyesuaikan hampir seluruh kebutuhan” Marinir AS.
Dalam rencana tersebut, UAV yang dibutuhkan harus memiliki sensor ganda, kemampuan perang elektronik, bom C4, dan senjata untuk menemani kendaraan perang udara seperti Bell-Boeing MV-22 Osprey dan Lockheed Martin F-35B Lightning II. Semuanya akan ditempatkan pada kapal-kapal marinir.
V-247 Vigilant diperkirakan akan siap untuk diproduksi secara massal pada 2023 mendatang. Sedangkan rencana USMC mengharuskan kontraktor untuk mendemonstrasikan teknologinya pada 2018 dan membuat produksi awal pada 2026. Bell Helicopters belum menentukan besaran tenaga untuk drone tersebut, namun pihaknya sedang mencari cara untuk mengimplementasikan 5000-6000 hp.
Sifat arsitekturnya yang terbuka membuatnya dapat dikustomisasi untuk kepentingan misi khusus. Hulu internalnya dapat mengangkut sensor, bahan bakar, radar, pelampung sonar, torpedo MK-50, atau rudal Hellfire.